Setelah misa selesai, acara dilanjutkan
dengan ramah tamah bersama di aula St. Anna Gereja St. Monika yang di hadiri
oleh teman-teman dan undangan sekitar 70 orang, dari target yang diharapkan 100
orang, karena mungkin banyak teman-teman yang berhalangan berhubung bulan
September banyak undangan perkawinan.
Acara dibuka oleh MC Nuning, dilanjutkan dengan Doa, dan kata sambutan oleh ketua
panitia Beatrix Lannany Gozali yang
menuturkan “bahwa kali ini tema yang di usung adalah tentang kesetiaan, dimana
jaman sekarang untuk mendapatkan kesetiaan itu menjadi sangat langka, maka
sengaja diambil tema, Setia padaMu Tuhan, dengan harapan bahwa dengan berjalan bersama
Tuhan kita akan tetap mampu setia dalam tindakan dan pelayanan kita kepada
Tuhan”. Kemudian juga akan diadakan pengumuman pemenang lomba tasalampot. Lannany
juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia atas kerja sama dalam
mempersiapkan acara HUT WKRI Cabang St. Monika ke 16.
Sambutan selanjutnya dari ketua Wanita
Katolik RI Cabang St. Monika, Fransisca
Erna Kustariyo yang juga menyampaikan kembali bahwa “di HUT WKRI cabang St.
Monika ke -16 memang dirayakan secara
sederhana, dan menegaskan bahwa usia 16 adalah usia kalau remaja sedang
lucu-lucunya, dalam arti kalau sedang marah atau ngambek, tetapi menurutnya
itulah yang mewarnai kehidupan kita untuk bisa saling mengerti, memahami dan
saling terbuka sehingga mampu bekerja sama dengan baik. Dan dingatkan kembali
akan pesan dari Pastor di awal pembukaan misa bahwa kita WKRI adalah Ujung
tombak dalam berkreasi dan melayani dan mampu bekerja keluar dengan baik dan
tetap menjaga kekompakan serta tetap mengutamakan keluarga dalam menjalankan
pelayanan kita.
Demikian
juga pesan dari Pastor Pandoyo bahwa dalam perjalanannya WKRI di masa lampau
dan masa sekarang sungguh banyak yang berubah, terutama beliau teringat akan
masa kecilnya ketika melihat ibu-ibu Wanita Katolik masih mengenakan kain dan
kebaya, dan semakin lama semakin berkembang hingga sekarang terlihat lebih
menarik dengan setelan seragam warna biru lengkap, dan rapi. Dengan melihat
perkembangannya saat sekarang maka boleh dikata bukan waktu yang singkat dan
instan, tetapi memerlukan proses yang berjalan secara terus menerus dan menuju
perbaikan. Karena melihat betapa jaman sekarang semua dengan mudah diperoleh
secara instan, apalagi dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih.
Harapan dan pesan pastor di HUT ke-16 WKRI Cabang St. Monika semoga dengan
peran serta ibu dalam kehidupan keluarga yang baik, menghadirkan firdaus yang
baru akan tumbuh generasi penerus yang kokoh dan kuat baik dalam iman, tutur
kata dan tingkah laku yang senantiasa tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian gereja menjadi kokoh dan
kuat kalau di dasari oleh keluarga-keluarga yang baik yang mengadirkan Allah
dalam kehidupan keluarga, sehingga dapat menjadi contoh bagi anggota masyarakat
dan gereja.
Acara terus berlanjut, kali ini Raffi Mariatmo sebagai juri dalam lomba
tasalampot memberi sedikit uraian bagaimana saat bidang pendidikan
memberikan pelatihan menanam yang benar
agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur, serta memberikan penjelasan
penilaian pemenang lomba tahun ini tanaman yg dilombakan adalah sawi, kangkung dan
bayam. Pertama pertumbuhan dan kesehatan, kedua jumlah tanaman yg
ditanam, ketiga keindahan tanaman itu sendiri, dan pemenang dalam lomba
kali ini adalah sebagai berikut :
Juara
I. Ranting St. Yoseph dengan jumlah
nilai 26
Juara
II. Ranting St. Bernadette dengan jumlah
nilai 24
Juara
III. Ranting St. Martha dengan jumlah nilai 21
Akhirnya
acara ditutup dengan tiup lilin kue Ulang tahun, foto bersama dengan Jacinta Tambajong (mantan ketua WKRI Cabang St. Monika), suster Eveline, OSU, suster Vivian, OSU, Pastor Supandoyo, OSC, Lokita Prasetya (wakil dewan paroki), dan potong kue serta ramah tamah dengan makan siang bersama. Akhirnya usai sudah acara yang tampak sederhana, singkat, padat tetapi cukup meriah. (Diana MH, Foto : Ika)